Minggu, 13 Agustus 2017

LUKA BAKAR DEK WAHID MULAI MENGERING



        Dek Wahid, begitulah para pengurus KMMP memanggilnya. Balita berumur 18 bulan ini beberapa waktu lalu di kabarkan tersiram air panas yang mengakibatkan seluruh badanya melepuh. sabtu 12/8/17 pukul 10 pagi beberapa relawan KMMP menjenguk dek wahid di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo. Akan tetapi ternyata dek Wahid sudah tidak di rawat lagi dan sudah di bawa pulang oleh orang tuanya.

          Dek Wahid di rawat di Rumah Sakit selama 23 hari dan keluar dari RS pada kamis 10/8/17. Kejadian terjadi berawal ketika dek Wahid melihat ibunya mengangkat air panas. Saat itu dek Wahid sedang aktif-aktifnya belajar berjalan. Di lain hari saat ibunya habis memasak air dek Wahid mencoba mengangkat sendiri air panas yang ada di atas tungku tanpa sepengetahuan ibunya. Karena tidak kuat dan tanpa serbet pengaman air panas itu terjatuh dan mengenai tubuh dek Wahid. Wargi Kusomo ayah dek Wahid saat mengetahui kabarnya langsung pulang dan membuka baju dek Wahid. Karena kulit dek Wahid melepuh lantas ayahnya segera membawa dek wahid ke Puskesmas Seren dan akhirnya harus di bawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo.

         Relawan KMMP yang terdiri dari Reni Dwi Nurhayati , Imas Qurrotul Aini dan Eva Itaningrum selaku koordinator yang kecewa menjenguk dek Wahid RSUD karena telah di bawa pulang maka mereka pun langsung bergegas ke kediaman keluarga dek Wahid di Desa Sambeng Rt 02/06 Kecamatan Bayan Kab. Purworejo. Eva dan kawan kawan kali ini tidak kecewa lagi karena dapat bertemu langsung dengan dek Wahid bersama ibu dan ayahnya. "Saat di temui, ibu Wahid mengungkapkan bahwa setiap 2 hari sekali perawat dari Rumah Sakit Umum Daerah tempat dek Wahid di rawat datang ke rumah untuk mengontrol. Makanan yang di anjurkan oleh dokter yaitu ASI, susu formula, putih telur dan ikan gabus. Luka dek Wahid pun sudah mulai mengering meski sekarang masih di balut perban" ungkap Eva.

      Selain menjenguk dek Wahid para relawan KMMP juga menyampaikan titipan bantuan uang tunai dari para donatur sebesar Rp. 400.000,- . Meski tidak banyak diharapkan bantuan ini dapat membantu meringankan beban keluarga dek Wahid berobat. Pasalnya dek Wahid berobat ke RSUD Tjitrowardojo tanpa kartu kesehatan apapun untuk dispensasi biaya perawatanya. Orang tua dek Wahid yang hanya seorang buruh lepas harus menanggung sendiri semua biaya yang di kenakan oleh pihak Rumah Sakit. Disisi lain beberapa komunitas sosial di Kab Purworejo turut membantu meringankan keluarga dek Wahid.


Selasa, 08 Agustus 2017

KMMP BANTU RINGANKAN ARFAN RASYA


      Arfan Rasya, bayi 4 bulan yang terkena virus hati kini mulai membaik. Setelah mendapat masukan dari RS Palang Biru Kuroarjo untuk di rujuk ke RS Dr. Sarjito Yogyakarta, maka pihak keluarga bersedia dan merawatnya di RS tersebut. Alhamdulillah sekarang sudah di bawa pulang dan di rawat oleh keluarga di rumah, akan tetapi harus selalu kontrol jika keadaan Arfan drop dan harus rajin minum susu khusus atresia bilier "ungkap Reni".

      Tim KMMP menyambangi Arfan Rasya di rumahnya di desa Suren Pandean kutoarjo selasa 8/8 sore. Tim yang datang yaitu Reni Dwi, Nurul Rachma, Imas Q dan di Koordinatori oleh Yeti Fityastuti. Tim yang datang di terima oleh ibu Arfan dan nenek arfan. Ibu Arfan mengaku berterimakasih atas kepedulian masyarakat terhadap keadaan Arfan, terutama komunitas komunitas sosial yang sebelumnya juga ada yang sudah membantu.

     Arfan harus rajin mengkonsumsi susu khusus Atresia Bilier, yang mana setiap kaleng susu harganya lebih dari 250.000. Setiap 2 jam Arfan harus minum sebotol susu tersebut, dan dalam satu minggu Arfan menghabiskan 2 kaleng susu. Reni mengungkapkan bahwa dalam sebulan pihak keluarga harus merogoh dompet sampai 2 juta rupiah untuk susu Arfan. Itupun belum termasuk jika arfan nanti harus kontrol ke RS. Dr. Sarjito Yogyakarta yang jaraknya lumayan jauh dari Kutoarjo Purworejo. Semoga saja Arfan tidak drop lagi dan kesehatanya makin membaik.

     KMMP mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur yang telah membantu dan pihak pihak lain yang telah mendukung. Semoga Arfan segera di beri kesembuhan dan kesehatan sehingga dapat menggapai cita cita di masa depan.




Jumat, 04 Agustus 2017

KMMP SEGERA LUNCURKAN PROGRAM DONASI BERBASIS STIKER



      Untuk menunjang pemasukan Komunitas Masyarakat Muda Peduli (KMMP) akan segera melakukan terobosan dengan program donasi berbasis stiker. KMMP menilai program ini akan lebih dapat menjangkau orang banya, pasalnya program ini tidak seperti donasi pada umumnya yang cenderung bernilai banyak yang melalui media transfer rekening.

       Program ini di tawarkan kepada orang orang di sekitar kita baik teman, tetangga, keluarga, saudara dan lain lain. Dengan nilai yang sangat mudah di jangkau oleh banyak orang akan membuat orang tidak begitu merasa terbebani dengan program ini. Stiker ini rata rata pembuatanya seharga 1.000 Rupiah, jika stiker ini di tawarkan dengan donasi minimal 2.000 Rupiah maka keuntungan 1.000 Rupiah per stiker akan di kumpulkan untuk di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.



       Program ini bersifat donasi minimal, jadi setiap orang boleh berdonasi sessuai kemampuanya. Bagi yang tidak mau berdonasi juga tidak mengapa. Semua tergantung dari hati dan keikhlasan kita untuk membantu. Rp. 2000 rupiah tak lebih banyak dari ketika kita ketemu tukang parkir di pinggir jalan atau depan toko.

         Memang tak seberapa jika kita bayangkan, akan tetapi jika kita hitung berdasarkan matematika jika satu orang dapat menyebar 50 stiker dengan keuntungan per stiker 1.000 maka sudah terkumpul Rp. 50.000. Jika ada 10 orang yang ikut menyebarkan stiker donasi ini maka sudah terkumpul Rp. 500.000. Sudah dapat di gunakan untuk menyambung hidup 1 bulan lebih untuk satu orang yang membutuhkan. Jangan berfikir apa yang sudah kita dapat di Negara ini, tapi berfikirlah apa yang sudah kita berikan untuk Negeri ini.

Kamis, 03 Agustus 2017

KMMP PERKUAT JARINGAN DENGAN KOMUNITAS LAIN

Seiring dengan berdirinya Komunitas Masyarakat Muda Peduli (KMMP) pada awal juli lalu, kini KMMP mulai gandeng komunitas lain yang se frame di daerah purworejo. 
Kegiatan tersebut bertujuan agar adanya komunikasi dan hubungan yang baik antar komunitas di purworejo. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin kerjasama. Dalam prinsip organisasi saling bekerjasama dengan pihak lain dapat mempermudah kinerja komunitas.

Kegiatan ini di pimpin langsung oleh ketua KMMP (Joni Fristiyanto) dengan membawa beberapa pengurus komunitas untuk anjangsana menggali ilmu di komunitas lain.

beberapa badan perkumpulan yang di kunjungi yaitu :

1. Dengan Purworejo Peduli Berbagi


Pertemuan ini di laksanakan pada jum'at 28 juli 2017 bertempat di sekretarian PPB di Iwak Obong jl Pramuka Purworejo. pertemuan ini di temui langsung oleh pimpinan PPB (Mas Pranang). Banyak ilmu yang di dapatkan untuk modal KMMP, di antaranya tentang bagaimana menjalankan Komunitas Sosial di Purworejo.


2. Dengan Berita Purworejo Terbaru (BPT)
Minggu, 30 Juli 2017 setelah KMMP mengadakan pertemuan pengurus bulanan, KMMP menemui ketua BPT (Mas Bayu) di Taman GOR WR. Supratman Purworejo. ini bertepatan dengan pertemuan KMMP di desa Bringin Bayan yang juga ketua BPT sendiri berkediaman di desa Jono Bayan.
BPT yang merupakan badan yang berbentuk Informasi yang kemudian meluaskan gerakanya dalam bentuk aksi nyata membuat KMMP untuk tertarik menggandeng BPT. KMMP belajar banyak dari BPT dalam pertemuan ini. 


3. Dengan KCBI Peduli (Purworejo)
Dengan berkunjung ke rumah kediaman Mas Hanny selaku yang memegang KCBI Peduli untuk daerah Purworejo, KMMP tetap semangat menggali ilmu dengan KCBI Peduli meski sampai larut malam. Pasalnya KCBI Peduli sudah di Level Nasional, maka sungguh sangat di sayangkan jika KMMP tidak menggali ilmu dari KCBI Peduli. Pada senin 31 Juli ini pertemuan di laksanakan setelah memberikan bantuan kepada adek ida yang orang tuanya menjadi korban longsor dasyat di Purworejo.


Semoga kerjasama, komunikasi dan hubungan antar komunitas di kabupaten purworejo semakin erat agar dapat lebih kuat, semangat dan cepat dalam membantu masyarakat.

PROFIL KMMP

KOMUNITAS MASYARAKAT MUDA PEDULI

Komunitas Masyarakat Muda Peduli adalah sebuah organisasi sosial non pemerintah, nirlaba yang terbentuk sejak 1 Juli 2017 di Kabupaten Purworejo. Komunitas ini di gerakan oleh pemuda dan pemudi yang memiliki komitmen dan jiwa sosial tinggi. Dalam rangka membantu sesama kepada masyarakat yang membutuhkan serta membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan kami mencakup hal sosial secara luas, baik dari segi sosial, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, keagamaan dan pemberdayaan masyarakat. Selama masih menemukan kasus yang masuk dalam kriteria komunitas maka dapat menjadi fokus kegiatan komunitas.


VISI
Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera.


MISI
1.      Memberikan bantuan materiil maupun formil kepada masyarakat kurang mampu.
2.      Memberikan pelatihan dan  layanan sosial yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
3.      Membangun generasi yang cerdas dan berkarakter yang mencintai tanah air.
4.      Meningkatkan ketaatan dan ketaqwaan masyarakat dalam beragama.
5.      Memberikan kesadaran masyarakat untuk mencintai sesama dan alam sekitar.

TUJUAN
1.      Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu.
2.      Meningkatkan jiwa sosial dalam bermasyarakat.
3.      Memperjuangkan hak hak asasi masyarakat.
4.      Mencerdaskan generasi penerus bangsa.
5.      Mewujudkan masyarakat yang madani dan religius.
6.      Mewujudkan masyarakat yang cinta kepada tanah air Indonesia.


STRATEGI
1.      Mengumpulkan dan menyalurkan infaq, sodaqoh dan sumbangan dari masyarakat.
2.      Memberikan pelayanan dan pendampingan pendidikan dan kesehatan.
3.      Menjalin kerjasama dengan Lembaga, Yayasan, Komunitas lain maupun Pemerintah.
4.      Menyelenggarakan kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat.


MOTTO
“Uluran tangan kita adalah harapan untuk mereka”


Latar Belakang Komunitas
Komunitas ini bergerak di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, keagamaan dan pemberdayaan masyarakat yang di gerakan oleh masyarakat muda untuk membantu Pemerintah dalam pelayanan masyarakat. Komunitas ini di bentuk pada tanggal 1 Juli 2017 di Tegalsari Purworejo.
Pada dasarnya Komunitas ini berawal dari seorang mahasiswa Surakarta yang mana pendidikan SMA dan kuliahnya atas bantuan dari orang lain. Disisi lain mahasiswa tersebut mengikuti organisasimahasiswa yang sering terjun ke masyarakat. Hal ini juga di dukung dengan beberapa kasus yang mengakibatkan adanya pertolongan dari orang lain. Beberapa hal ini lah yangkemudian mendorong hati mahasiwa tersebut untuk membantu sesama manusia yang sedang dalam kesusahan.
Maka, mahasiswa tersebut ber inisiatif untuk membentuk sebuah Komunitas berbasis sosial kemasyarakatan di daerah kelahiranya yaitu Purworejo, dengan mengajak teman – temanya untuk bersama sama mendirikan komunitas tersebut.
Pada tanggal 1 Juli 2017 bersamaan dengan berdirinya Komunitas Kita Peduli Purworejo maka di bentuklah susunan kepengurusan yang terdiri dari kurang lebih 30 orang, yang kemudian orang orang tersebut yang mengembangkan komunitas ini agar dapat lebih banyak membantu masyarakat kelas bawah.